Administrasi Biden yang lebih Looks Like America?

Setelah melaksanakan electoral voting serentak pada tanggal 3 November 2020, Joe Biden berhasil mengalahkan hasil suara kandidat lawannya, Donald Trump. Di masa transisi ini, Biden mulai memperkenalkan para staf komunikasi senior untuk memimpin tim ekonominya pada Minggu (29/11). Uniknya, kandidat kabinet yang dibentuk oleh Joe Biden terdiri dari para perempuan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini dianggap sebagai salah satu realisasi atas janji yang selalu Biden sampaikan perihal membangun pemerintah yang “Looks like America”.

Istilah Looks Like America pertama kali disampaikan oleh Kamala Harris dalam pidatonya bersama Joe Biden di Wilmington, Delaware. “Ketika Joe meminta saya untuk menjadi pasangannya, dia memberitahu saya tentang komitmennya untuk memastikan kami memilih kabinet yang terlihat seperti Amerika – yang mencerminkan yang terbaik dari bangsa kita. Itulah yang telah kami lakukan.”

Saat memberikan pidato dalam acara memperkenalkan kandidat kabinetnya, Biden mengatakan bahwa, ”Saya bangga untuk mengumumkan bahwa hari ini tim komunikasi senior pertama Gedung Putih terdiri dari perempuan secara keseluruhan. Komunikator yang berkualifikasi dan berpengalaman ini membawa perspektif yang beragam dalam pekerjaannya dan komitmen bersama untuk membangun negara ini kembali dengan baik.”

Biden merealisasikan janji keberagamannya dengan memilih kandidat tanpa mementingkan ‘tampilan fisik’ maupun gender mereka. Dalam memilih pemimpin Dewan Penasihat Ekonomi AS, Biden mengusung Cecilia Rouse, seorang ekonom dari Princeton. Apabila hal ini disetujui, Rouse akan menjadi perempuan kulit berwarna (women of color) pertama yang menjadi pemimpin Dewan Penasihat Ekonomi dalam sejarah AS. Kemudian, terdapat juga Avril Haines, yang akan menjadi perempuan pertama yang memimpin Badan Intelijen AS.

Selain itu, terdapat Janet Yellen sebagai perempuan pertama yang menjadi kandidat Menteri Keuangan. Yellen merupakan sosok perempuan yang berhasil memimpin Federal Reserve. Sebelumnya Yellen menjabat selama empat tahun sebagai wakil ketua dewan, dan presiden serta CEO Federal Reserve Bank San Francisco selama empat tahun juga. Yellen pun pernah menjadi ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih dari 1997 hingga 1999. Terakhir, ada Adewale “Wally” Adeyemo, yang diusung Biden menjadi kandidat laki-laki kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan AS. Saat ini, Adeyemo menjabat sebagai Presiden Yayasan Obama. Sebelumnya, Adeyemo pernah menjabat sebagai penasihat ekonomi internasional senior Presiden, menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional, kepala staf pertama Biro Perlindungan Keuangan Konsumen dan penasihat senior dan wakil kepala staf di Departemen Keuangan.

Selain memilih kandidat yang memiliki tampilan fisik yang beragam, Biden juga merekrut kandidat berpotensi dari berbagai macam suku bangsa. Seperti Neera Tanden yang merupakan orang Amerika Asia Selatan pertama yang menjadi Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS. Serta Alejandro Mayorkas, seorang imigran Latin yang rencananya akan diangkat sebagai Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri. Terdapat kandidat lain juga seperti Jen Psaki dan Kate Bedingfield.

Selain itu, dilihat dari kandidat yang telah dipilihnya, tampaknya Biden kembali memasukkan beberapa alumni dari kepemimpinan Demokrat terdahulu. Dalam menjelaskan situasi ini, Biden mengatakan bahwa ia bermaksud untuk membuat kabinet dan sistem kerja di bawah pemerintahannya berlangsung sedekat mungkin dengan politik Demokrat pada masa kepemimpinan Obama, presiden ke-44 AS. Di sisi lain, publik juga kerap membandingkan kepemimpinan Biden dengan pemerintahan saat ini sedang dijalani AS yang akan berakhir pada bulan Januari mendatang.

Isu keberagaman yang diangkat dalam kabinet pemerintahan Biden dianggap berbanding terbalik dengan kabinet pemerintahan Trump. Meskipun Trump juga memposisikan beberapa perempuan dan kaum minoritas pada posisi yang penting, namun mayoritas dari kabinet pemerintahan Trump masih diduduki oleh laki-laki dan orang-orang berkulit putih. Melihat rencana Biden menjadikan kabinetnya lebih looks like America, akankah AS menjadi lebih hebat dari sebelumnya?