Cheating on Life Games: Menang atau Kalah?

KawanWH, apakah kalian pernah tergoda untuk menggunakan cheat ketika hampir kalah dalam sebuah game? Sama seperti game, kehidupan juga sering kali menuai berbagai keputusan yang salah ketika sedang di ambang game over. Ketika dihadapkan dengan situasi sulit, beberapa pihak terdorong untuk menggunakan berbagai cara agar dapat membantu mereka. Sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan cheat dalam menghadapi masalah menjadi hal yang biasa dan lazim untuk dilakukan.

Play Stupid Games, Win Stupid Prizes—mungkin KawanWH sudah familiar dengan istilah yang digunakan untuk menggambarkan aksi bodoh atau ceroboh yang dilakukan secara sadar terlepas dari konsekuensinya. Keinginan besar untuk mencapai goal mendorong kita untuk mengeluarkan berbagai cheat. Hal ini dilakukan demi mencegah kegagalan lebih dalam dan memukul mundur progres. Akan tetapi, penggunaan cheat datang bersama risiko yang dapat mendorong kita untuk jatuh lebih dalam sebuah permasalahan. Lantas, apakah penggunaan cheat akan mendorong kita untuk menang atau malah terjatuh lebih dalam?

Penggunaan cheat tidak hanya ditemukan dalam dunia sosial, tetapi juga dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Salah satu cheat paling mudah yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah perjudian. Keinginan untuk menghasilkan fast money, ditambah dengan adrenalin jackpot dalam perjudian menjadi daya tarik yang tak tertahankan bagi beberapa orang. Secara tidak langsung, aksi ini adalah cheating dalam kehidupan untuk mendapatkan banyak uang dalam waktu yang singkat. Alhasil, godaan untuk mendapatkan uang cepat menarik semakin banyak orang masuk ke dalam dunia perjudian.

KawanWH pasti juga sering mendengar istilah Go Big or Go Home dalam perjudian. Semakin besar uang yang kita keluarkan, semakin besar peluang untuk menang, dan juga kalah. Lalu, ketika perjudian membuat kita kehilangan uang, kita hanya akan dihadapkan dengan game over lagi dan terpaksa untuk mengeluarkan cheat lain hingga goal kita tercapai. Tanpa disangka, perilaku ini dapat menciptakan siklus yang mendorong adiksi terhadap perjudian. Pada akhirnya, perjudian akan mendorong kita masuk ke dalam sebuah siklus tanpa jalan keluar yang lebih buruk dari sebelumnya. 

Melihat realita kehidupan, istilah Play Stupid Games, Win Stupid Prizes juga sering kita temukan dalam bentuk lain, seperti korupsi. Demi mendapatkan kekuasaan dan  kekayaan, seseorang rela melakukan korupsi secara sadar dan sengaja, tanpa mempertimbangkan kehidupan, hak, dan uang sebagian orang yang dirampas begitu saja. Meskipun memberikan hasil yang instan, korupsi hanya akan menciptakan hasil yang negatif jika terus dilakukan.

Dilansir dari IMF, korupsi juga dapat berkembang karena adanya akar budaya birokratis yang menormalisasikan korupsi. Korupsi tidak sekedar mengambil uang secara ilegal, tetapi korupsi juga dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, tindakan yang mengambil hak orang lain, seperti mencontek, menyelak antrian, dan mencuri juga merupakan bentuk dari korupsi. Sebagian orang kerap untuk menggunakan cheat tanpa memedulikan ukuran permasalahan tersebut karena adanya budaya yang membiasakan. 

Cheat dalam kehidupan juga dapat dipersonifikasikan sebagai privilege ‘orang dalam’, atau aksi yang mengarah dalam bentuk nepotisme. Untuk mencapai goal mereka dengan cepat, beberapa orang menggunakan privilege mereka sebagai bala bantuan. Tanpa mempertimbangkan kemampuan seseorang, perilaku nepotisme dapat berujung buruk karena tanggung jawab yang diberikan pun tidak dapat diselesaikan dengan baik. Adanya nepotisme semakin menekankan titik awal yang berbeda dengan orang lain, sehingga disparitas juga terlihat semakin tajam.

Berbagai perilaku cheat dalam kehidupan kerap dilakukan ketika berada pada fase impossible round yang penuh akan rintangan berat. Layaknya sebuah game survival, banyak orang seolah melegalkan penggunaan cheat karena kenyataannya, tidak ada extra lives ataupun power boost untuk menghadapi rintangan. Berbeda dengan game, tidak ada tombol restart untuk kehidupan, sehingga kebanyakan orang menganggap perilaku cheating merupakan hal normal sebagai aksi survival. Istilah Play Stupid Games, Win Stupid Prizes semakin nyata karena kebanyakan orang, termasuk kita, sering kali menutup mata pada sisi buruk perilaku cheating. Bagaimana KawanWH, are you gonna cheat on life games?