Rasanya sudah tidak ada gunanya lagi meromantisasi pandemi Covid-19. Hampir semua orang tahu, kalau pun kita sudah bisa kembali beraktivitas normal, dampaknya masih akan terasa untuk beberapa waktu ke depan. Tetapi, jika dilihat dari perspektif yang lain, mungkin krisis ini memaksa kita untuk menggunakan internet sebagaimana idealnya –sebagai tempat untuk saling terhubung.
Di tengah kondisi isolasi wajib ini, orang-orang menemukan cara baru untuk bersosialisasi. Berbagai platform juga menyediakan layanan untuk menjaga kita tetap waras dan bebas dari kecemasan berlebih selama masa karantina mandiri. Misalnya, aplikasi kencan Tinder baru-baru ini menawarkan fitur ‘passport’ gratis untuk seluruh penggunanya hingga tanggal 30 April 2020. Fitur passport memungkinkan pengguna untuk mengatur lokasi mereka di berbagai belahan dunia sesuai preferensi mereka. Tujuannya sederhana, agar pengguna bisa saling berbagi cerita sekaligus menguatkan dalam menghadapi periode ini bersama-sama.
Contoh versi budaya digital ini menunjukkan bahwa pembatasan jarak sosial tidak benar-benar membuat kita jauh. Nyatanya, kita sudah saling terhubung dalam waktu yang lama. Selama masa swakarantina, internet dan media sosial menawarkan komunitas virtual baru yang dihimpun dengan inovasi, solidaritas, dan kreativitas.