Setelah kurang lebih tiga bulan merumuskan ide bisnis dari bulan Oktober, akhirnya peserta Hult Prize at UNPAR 2020 mempresentasikan hasilnya di acara final pada hari Sabtu (5/12). Hult Prize at UNPAR 2020 dilaksanakan dengan tujuan untuk mengubah cara generasi muda dalam melihat dirinya sebagai pemimpin perubahan di dunia sekitar mereka. Walaupun baru pertama kali diadakan di Universitas Katolik Parahyangan, Hult Prize 2020 dengan tema besar “Food for Good” berhasil mengumpulkan 13 tim yang terdiri dari 3 sampai 4 orang per masing-masing tim.
Seiring beberapa tahap berlalu, proses seleksi berjalan dengan sangat ketat. Setiap tahap, peserta dinilai berdasarkan kepiawaiannya dalam menyusun ide-ide bisnis yang kreatif, efektif, relevan dan solutif terhadap masalah-masalah sosial yang ada saat ini. Dari tahap awal sampai tahap akhir, penilaian dilakukan oleh juri-juri yang berkualifikasi dan ternama di bidangnya masing-masing. Terdapat 13 juri dari seluruh tahap dan beberapa di antaranya adalah Triawan Munaf selaku Komisaris Utama dari PT Garuda Indonesia, Gita Wirjawan selaku Founder of Ancora Group and Foundation, Tri Wahyudi Saleh selaku Direktur Utama dari PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), dan Pakar Kuliner Indonesia, Sisca Soewitomo.
Kompetisi ide bisnis ini turut dihadiri oleh Sandiaga Uno sebagai pengusaha nasional dan motivator muda. Beliau membuka tahap akhir Hult Prize at UNPAR 2020 yang diselenggarakan secara daring dengan memberikan kata sambutan melalui video. Ia mengatakan bahwa generasi muda harus diberi kesempatan untuk menyalurkan jiwa kreatif dan energiknya. Terutama di masa pandemi ini, beliau mendorong masyarakat untuk bersama-sama membangun kembali negeri dari keterpurukan ekonomi. Maka dari itu, menurutnya, Hult Prize at UNPAR adalah salah satu sarana yang tepat untuk meningkatkan soft skill dan hard skill di tengah situasi krisis untuk menjadi solusi di masa sekarang. Selain itu, sebagai perwakilan dari UNPAR, Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan, C. Harimanto Suryanugraha, OSC, SSL juga turut menyampaikan kata-kata sambutan.
Mulai dari tahap pertama sampai tahap final, Hult Prize at UNPAR 2020 menghasilkan tiga tim pemenang, yaitu: Tim Werkudara dengan ide bisnis makanan bayi TIMI bernutrisi berbahan dasar belalang Hongkong dengan harga yang terjangkau; Tim AYCE dengan ide bisnis mengenai imperfect food management; dan Tim Powerpuff dengan ide bisnis wasting management. Pemenang pertama, tim Werkudara, akan mewakili UNPAR ke tahap selanjutnya yaitu tahap regional, ketika mereka akan bersaing dengan pemenang dari kompetisi Hult Prize universitas lainnya. Sedangkan kedua pemenang lainnya akan melalui tahap konsiderasi untuk menentukan apakah akan melanjutkan kompetisi ke tahap regional. Pemenang-pemenang tersebut akan mendapatkan bantuan finansial dari UNPAR untuk mendukung pengembangan ide bisnis.
Harapannya, ide-ide bisnis yang telah dirancang oleh para peserta dapat berkontribusi dalam mencapai 7 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals. Mulai dari menyelesaikan masalah kemiskinan, kelaparan, mencapai kehidupan yang sehat dan sejahtera, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, membentuk pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, serta mendukung industri, inovasi, dan infrastruktur. Dengan demikian, makanan yang menjadi pembahasan utama program ini diharapkan tak hanya berfungsi sebagai kebutuhan bertahan manusia saja. Namun, lebih daripada itu, dapat menjadi sarana perubahan menuju kesejahteraan masyarakat luas.