Memupuk Jiwa Kepemimpinan Bersama Leadership Bootcamp 2022

Pada Selasa (30/8), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNPAR melaksanakan hari pertama acara Leadership Bootcamp 2022. Leadership Bootcamp sendiri merupakan program pelatihan kepemimpinan mahasiswa UNPAR yang pada hari pertama terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi materi, team building, dan sesi mentoring. Acara dibuka oleh kata sambutan dari Sapto Petrus Widodo selaku Ketua Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA), Zulaekha Amalia selaku Ketua BEM UNPAR, dan Adinda Salwa selaku Ketua Pelaksana Leadership Bootcamp.

Setelah pembukaan, acara kemudian dilanjutkan oleh sesi materi. Sesi pertama diisi oleh materi mengenai public speaking yang dibawakan oleh Muhammad Arya Bayu dan Dhiwa Syathra dari AIESEC Bandung. Dalam sesinya, Bayu dan Dhiwa menyampaikan beberapa materi terkait public speaking yang baik, mulai dari ciri komunikasi yang baik, tipe-tipe komunikasi, masalah dalam berkomunikasi, hingga pentingnya komunikasi. Pada sesi ini juga, para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan materi yang telah disampaikan. “Prinsip aku kalau mau berkomunikasi dengan orang lain itu LOVE. L-nya lively, O-nya openness, V-nya valiant, dan E-nya earnest,” ujar Bayu sebagai penutup dari sesi public speaking.

Sesi materi selanjutnya diisi oleh Zahra Nurussofa dan Muhammad Ihsan Kamil dari AIESEC Bandung. Keduanya menyampaikan materi mengenai negosiasi mulai dari definisi negosiasi, dos and don’ts dalam bernegosiasi, alur negosiasi, hingga jenis-jenis negosiasi. Seperti pada sesi materi sebelumnya, peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan negosiasi melalui suatu studi kasus. Dalam studi kasus ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok dan diminta untuk melakukan negosiasi agar tujuan mereka dapat tercapai. Sesi ini diakhiri oleh feedback berupa saran dan evaluasi dari pemateri mengenai praktik tersebut.

Selanjutnya pada sesi materi ketiga diisi oleh Indira Damayanti dari StudentsxCEOs yang membawakan materi mengenai problem solving. Dalam pembahasannya, Indira mengatakan problem solving yang buruk akan menghasilkan solusi yang buruk sehingga masalah tidak akan selesai secara efektif. Selain itu, Indira juga memberikan saran untuk berfokus pada apa yang bisa dikendalikan saat memecahkan suatu masalah. Sesi problem solving diakhiri oleh praktik melalui studi kasus yang mengharuskan peserta untuk memecahkan permasalah yang diberikan secara berkelompok.

Sesi materi ditutup dengan materi emotional intelligence yang disampaikan oleh Hans Adrian dari StudentsxCEOs. Sebelum memasuki materi, Hans menjelaskan pengertian dari emosi dan menanyakan para peserta mengenai perasaannya pada saat itu. Selanjutnya, Hans menjelaskan mengenai berbagai jenis emosi, definisi emotional intelligence, dan pengaruhnya terhadap pekerjaan serta kepemimpinan. Dalam sesinya, Hans juga berpesan bahwa sebenarnya kepemimpinan sering kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketika seseorang mengambil keputusan. Dengan kata lain, setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan. Namun, kemampuan tersebut harus dikembangkan untuk dapat menjadi pemimpin yang baik.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi team building. Dalam sesi ini, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan memainkan permainan berjudul Maharaja. Permainan ini mengharuskan para peserta untuk menyusun strategi agar dapat mengalahkan lawannya dan memenangkan permainan. Melalui permainan ini, peserta dilatih untuk dapat membangun kerja sama yang baik dalam tim. Di akhir permainan, tiga peserta berbagi pengalamannya pada Warta Himahi. Daffa (TI’20) dan Ditya (Hukum’21) mengatakan bahwa acara dan permainan yang diadakan itu seru dan bermanfaat untuk membangun kerja sama serta kekompakan tim. Serupa dengan Daffa dan Ditya, Marcellina (TI’20) juga mengatakan bahwa acara tersebut sangat seru dan ia berharap ia dan teman-teman lainnya dapat terus berkembang melalui acara ini.

Kegiatan Leadership Bootcamp diakhiri oleh sesi mentoring bersama para mantan ketua Persatuan Mahasiswa (PM) UNPAR. Dalam sesi mentoring ini, peserta dapat berkonsultasi terkait proyek akhir atau materi-materi yang disampaikan. (TK, ZN)