Nadia Murad: Melawan Tanpa Takut

Dekade tahun 2010 ii dikenal sebagai awal terlihatnya langkah serta peran generasi milenial dalam segala aspek demi memajukan dunia menjadi semakin lebih baik. Kepedulian generasi milenial terhadap isu – isu sosial yang terjadi di masyarakat memunculkan dinamika yang baru di berbagai aspek kehidupan. Memperjuangkan hak asasi manusia menjadi warna baru yang digambarkan generasi milenial di dekade ini. Dibutuhkan keberanian yang tinggi dalam memperjuangkan hak asasi manusia, dan sifat keberanian ini dimiliki oleh Nadia Murad, seorang perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan hak asasi manusia terutama korban pelecehan seksual.

Nadia Murad mendapatkan hadiah penghargaan The Nobel Peace Prize 2018 serta diangkat menjadi duta United Nations dalam Dignity of Survivors of Human Trafficking atas aksi yang dilakukannya untuk membela hak asasi manusia. Isu pelecehan seksual serta pemerkosaan adalah fokus utama Nadia dalam memperjuangkan hak asasi manusia. Ia merupakan korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ISIS pada tahun 2014, di tanah hasil rampasan ISIS yang terletak di Mosul, Irak. Dua tahun silam, Nadia berhasil kabur dari genggaman ISIS dan menyuarakan peristiwa mengenaskan yang dialaminya dalam wawancara khusus bersama BBC. Tanpa rasa takut, Nadia menceritakan peristiwa pemerkosaan yang terjadi kepadanya dengan tujuan agar tidak ada lagi korban yang merasakan penderitaan yang ia rasakan. Setelah bebas dari jeratan ISIS, Nadia sering melakukan kampanye hingga menjadi aktivis. Hal ini ia lakukan agar perempuan yang mengalami pelecehan seksual dapat dibela dan diselamatkan, serta mencegah dijadikannya pemerkosaan sebagai senjata perang.

Langkah yang diambil oleh Nadia Murad merupakan tindakan yang berani. Demi menyelamatkan hak asasi perempuan di seluruh dunia, Nadia memilih untuk menyuarakan dan membela para korban pemerkosaan tanpa memikirkan ancaman ke depannya, terutama dari kelompok ISIS. Segala aksi pembelaan yang telah Nadia lakukan menjadi contoh nyata bahwa generasi milenia peduli terhadap masalah sosial yang terjadi di dunia serta memiliki rasa empati yang tinggi mengenai masalah sosial yang merampas kebebasan manusia dalam hidup. Fokus untuk membela hak asasi manusia harus disadari oleh seluruh lapisan masyarakat demi membela kehidupan tanpa rasa takut.

KawanWH sebagai generasi muda dapat belajar dari kisah Nadia Murad tentang betapa pentingnya memperjuangkan hak asasi manusia. Langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk generasi muda dalam membela hak asasi manusia dapat dilakukan di lingkungan sekitar kita, mulai dari menghargai sesama manusia serta menyebarkan kesadaran pentingnya membela hak asasi manusia agar terjadinya isu pelecehan yang kerap terjadi dapat terberantas.

Nadia Murad dapat dijadikan contoh nyata yang perlu disebarkan agar masyarakat mengetahui bahwa melawan isu pelecehan seksual masih perlu diperjuangkan.