Pintu Baru Perdamaian di Teluk Arab

Kamis (13/08/2020) Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Pangeran Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed telah mencapai kesepakatan untuk menandatangani perjanjian perdamaian historis yang telah dibahas sejak 25 tahun yang lalu. Dengan ini, kedua negara akan bertukar kedutaan besar dan memulai kerja sama.

Sumber: BBC

Proses normalisasi yang selama ini dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi menimbulkan pengambilan keputusan yang terkesan spontan memunculkan berbagai macam reaksi. Mayoritas pihak merasa terkejut akan keputusan ini, menganggap keputusan ini merupakan wujud pengkhianatan terhadap pendukung Palestina. Namun, walaupun keputusan ini sangat berisiko bagi Uni Emirat Arab sebagai kekuatan pemimpin regional, di saat yang bersamaan keputusan ini juga menguntungkan.

Normalisasi hubungan dengan Israel dianggap sebagai cara Uni Emirat Arab untuk membersihkan nama baiknya di hadapan Amerika Serikat setelah terlibat dalam Perang Yaman. Dari kacamata keamanan, melalui kesepakatan ini, Uni Emirat Arab memiliki pertahanan yang lebih kuat terhadap Iran, yang selalu dianggap mengancam dengan kekuatannya yang terus berkembang pesat.

Kesepakatan ini juga membuka peluang baru untuk perdagangan dan kerja sama antara Uni Emirat Arab dan Israel. Hubungan dagang dan kerja sama dengan Israel, ditambah dengan ambisi Amerika Serikat untuk mendominasi Timur Tengah, akan membantu Mohammed bin Zayed, putra takhta Emir Uni Emirat Arab, untuk melanggengkan dan memperluas kekuasaannya.

Namun, perjanjian ini dianggap tidak menguntungkan bagi Palestina, terutama dalam usahanya untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayahnya. Dukungan Uni Emirat Arab terhadap kemerdekaan Palestina pun hanya dianggap sebagai basa-basi belaka. Bagi Israel, keputusan ini dianggap suatu tonggak sejarah dan bukti bahwa terwujudnya perdamaian antara Israel dan negara Arab bukanlah sesuatu yang mustahil.