Parahyangan Model United Nations (PMUN) merupakan acara tahunan yang diadakan oleh mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan di bawah IREC UNPAR. Pada kesempatan tahun ini, PMUN mengangkat tema besar, yaitu “Amplifying International Collaboration in the Midst of Fragile Settings”. Pada hari pertama yaitu Jumat (19/8), kegiatan MUN dibuka oleh talk show yang berjudul “Youth Involvement in Reducing Fragile Settings to Achieve SDGs”, dengan mengundang Dr. Maria R. Nindita Radyati, Ph.D, Presiden Direktur Institute for Sustainability and Agility (ISA), sebagai narasumber. Adapun kegiatan talk show ini diharapkan dapat membantu menanamkan bibit semangat bagi generasi muda Indonesia.
Dalam pemaparannya, Dr. Maria menjelaskan mengenai dampak dari fragile setting dan kaitannya dengan SDGs. Fragile setting merupakan serangkaian tantangan yang saling berhubungan dan dihadapi oleh penduduk di suatu wilayah. Tantangan ini dapat berasal dari faktor ekonomi, politik, keamanan, sosial, serta lingkungan. Untuk menanggulangi fragile setting, dibutuhkan peran kaum muda untuk mewujudkan SDGs yang sesuai. Peran kaum muda dapat diwujudkan mulai dari menjadi pemikir kritis untuk mengidentifikasi tantangan yang ada, menjadi agen perubahan untuk bertindak terutama dalam youth activism, hingga menjadi pemimpin agar dapat mendorong perubahan di masyarakat. Kegiatan hari pertama kemudian dilanjutkan dengan acara MUN 101. Dalam kegiatan ini, para peserta dibagi ke beberapa breakout room untuk diberikan pelatihan dasar mengenai MUN.
Pada Sabtu (20/8), PMUN 2022 melaksanakan hari kedua yang diisi oleh committee session. Dalam kegiatan ini, para peserta melaksanakan simulasi sidang dalam suatu dewan internasional dan mendiskusikan berbagai isu yang berkaitan dengan tema besar PMUN 2022. Adapun pada PMUN tahun ini, terdapat empat councils yang masing-masing diketuai oleh dua orang chairs. Council pertama yaitu United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mengangkat tema “Battling Human Rights Violations within Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing”, kemudian council kedua yaitu African Union (AU) mengangkat tema berjudul “Accelerating Humanitarian Aid within the Ethiopia-Tigray Conflict”. Lalu, untuk council ketiga adalah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dengan tema “Tackling the Intensification of Illicit Drugs in the Golden Triangle”. Council terakhir adalah United Nations Security Council (UNSC) yang mengangkat tema berjudul “De-escalating the Kashmir Dispute between India and Pakistan”. Di samping committee session, hari kedua juga diisi dengan MUN Clinic, yaitu sebuah sesi khusus bagi para peserta untuk berdiskusi dan mendapatkan feedback dari chairs terkait kinerja mereka selama committee session berlangsung. Melalui sesi MUN Clinic, peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka, khususnya dalam berdiplomasi.
Di hari ketiga, tepatnya pada Minggu (21/8), PMUN mengadakan acara penutupan dan penghargaan sebagai acara puncak sekaligus bentuk apresiasi terhadap para peserta. Acara ini dibuka dengan kata sambutan oleh Michelle Nagakanya selaku Presiden IREC dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Sekretaris Jenderal PMUN 2022, Cheesy Luxmundy. Dalam kata sambutannya, Cheesy berharap bahwa PMUN 2022 dapat menjadi pembelajaran dan menambah pengalaman MUN bagi para peserta.
Lalu, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan yang terdiri dari beberapa kategori. Penghargaan pertama yaitu Best Position Paper dimenangkan oleh Aletha Herdiman (UNODC), Jovanka Renata dan Nathanael Berlienard Ekajaya (UNSC), serta Muhammad Taufiq Kusnawirawan (ASEAN). Sementara itu, kategori Honorable Mention berhasil diraih oleh Sarah Suci (UNODC), Mayta Ciara (AU), Manhrasha Vadlamudi (UNSC), dan Quentino Adzandra (ASEAN). Di samping kedua penghargaan tersebut, terdapat penghargaan lainnya yaitu Verbal Commendation dan Most Outstanding Delegate. Tidak hanya penghargaan berdasarkan substansi, terdapat juga beberapa penghargaan informal seperti Superlative Awarding, The Most Ear-Mesmerizing Delegate, The Most Passionate Delegate, dan The Most Famous Look-Alike Delegate. Acara PMUN 2022 ditutup dengan penayangan aftermovie dan special performance oleh Trackers Band.