The New Era of The World: 5 Negara Mulai Akhiri Pembatasan Sosial

Tidak terasa, COVID-19 telah dua kali merayakan ulang tahunnya. Kini, berbagai negara di dunia mulai “berdamai” dan memilih untuk hidup berdampingan dengan virus tersebut. Bahkan, beberapa negara di Eropa sudah mulai memperbolehkan masyarakatnya untuk melepas masker dan mengadakan festival dengan skala yang cukup besar. Berikut beberapa negara yang sudah mengakhiri pembatasan terkait COVID-19:

  1. Denmark

Denmark menjadi salah satu negara yang sudah mencabut sebagian besar pembatasan sosial termasuk kewajiban menggunakan masker sejak Februari 2022 lalu. Hal ini dikarenakan lebih dari 80% masyarakatnya telah disuntikkan vaksin dosis kedua dan 60% telah mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Dilansir dari BBC News Indonesia, pemerintah Denmark telah mempertimbangkan bahwa pandemi COVID-19 bukan lagi ancaman walaupun kasus positif di negara ini masih cenderung tinggi. Tempat hiburan seperti bar dan club malam juga dapat kembali beroperasi tanpa menggunakan aplikasi COVID-19 sebagai syarat masuk. Meskipun begitu, Denmark tidak melepas 100% pembatasannya. Pemerintah masih mewajibkan penggunaan masker bagi masyarakat yang belum divaksin dan ketika berada di rumah sakit serta panti jompo.

  1. Swiss

Hingga awal Maret 2022, kasus positif di Swiss masih tergolong tinggi dengan rata-rata kasus harian 20.963 kasus. Meskipun begitu, pemerintah Swiss percaya diri untuk mencabut seluruh pembatasan sosial di negaranya pada Rabu (16/2). Hal ini dikarenakan Swiss telah mencapai herd immunity. Berdasarkan data dari Reuters, 90% dari 8,6 juta populasi di Swiss telah mencapai herd immunity karena sebagian besar masyarakatnya sudah pernah terinfeksi COVID-19 atau telah divaksinasi. Namun, pemerintah masih mewajibkan penggunaan masker di transportasi umum dan fasilitas kesehatan darurat masih disediakan untuk sementara waktu sebelum kondisi benar-benar aman untuk melepas seluruh pembatasan sosial.

  1. Swedia

Pemerintah Swedia memutuskan untuk melepas status pembatasan sosialnya pada Rabu (9/2) dengan menghentikan sebagian besar tes COVID-19. Dilansir dari Reuters, Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren menyatakan bahwa pandemi COVID-19 di negara tersebut telah berakhir dan pemerintah hanya perlu menunggu kondisi yang lebih aman untuk mencabut sisa pembatasan sosial yang masih berlaku. Saat ini, bar dan restoran juga sudah diizinkan beroperasi hingga pukul 11 malam dan pengunjung tidak diwajibkan untuk menunjukkan kartu vaksin. Dilansir dari BBC News, keberanian pemerintah Swedia ini didorong oleh faktor program vaksinasi yang telah diberikan kepada 97,9% masyarakatnya.

  1. Britania Raya

Perkembangan kasus COVID-19 di empat wilayah Britania Raya, yaitu Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hal ini dilihat dari tingkat kematian, kasus baru, dan pasien COVID-19 di rumah sakit yang menurun signifikan selama tiga bulan terakhir. Tidak hanya itu, BBC News Indonesia juga melaporkan bahwa lebih dari 85% masyarakat telah mendapatkan vaksin dosis kedua dan 66% telah mendapatkan vaksin dosis ketiga. Oleh sebab itu, empat wilayah ini sudah melakukan pencabutan pembatasan secara bertahap sejak Januari 2022.

Di Inggris sendiri, pemerintah berencana untuk mencabut seluruh pembatasan sosial pada Kamis (24/3). Keputusan ini bisa dilakukan satu bulan lebih cepat jika perkembangan yang positif di keempat wilayah ini terus berlanjut. Sama seperti tiga negara sebelumnya, masyarakat masih diwajibkan untuk menggunakan masker di transportasi publik di London dan tempat-tempat kesehatan. Tidak hanya itu, orang yang melakukan tes dan menunjukkan hasil reaktif masih harus isolasi mandiri selama 10 hari. Sedangkan di Irlandia Utara, seluruh peraturan pembatasan wajib telah diubah menjadi rekomendasi dari pemerintah.

  1. Jerman

Berbeda dengan kebanyakan negara yang masih mewaspadai gelombang varian Omicron, sebagian besar pasien COVID-19 di rumah sakit Jerman tidak terinfeksi oleh varian tersebut. Hingga Rabu (9/3) total kasus COVID-19 di Jerman telah melampaui 16 juta kasus dengan rata-rata kasus harian 193.000. Namun, pemerintah Jerman memiliki keberanian dan kesiapan untuk berjanji akan mengakhiri pembatasan sosial pada Minggu (20/3). Hingga hari tersebut tiba, pemerintah berjanji akan terus melakukan vaksinasi. Dilansir dari BBC, Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, “Pandemi ini belum berakhir. Untuk memperkuat keyakinan, seluruh masyarakat wajib melakukan vaksinasi.” Scholz mengharuskan seluruh warga negaranya untuk divaksin dan pembebasan pembatasan sosial tersebut tidak berlaku bagi mereka yang belum divaksin.

Itulah negara-negara yang sudah mengakhiri pembatasan sosial terkait COVID-19. Menurut KawanWH, akankah Indonesia mengikuti langkah negara-negara tersebut dan segera mengakhiri pembatasan sosial yang selama ini mengekang masyarakat kita? (FS)