Leaders Talk: Patrick Walujo Sampaikan Kunci Sukses Berbisnis

Pada Senin (30/5), Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mengadakan acara Leaders Talk dengan mengusung tema “Investasi Tepat Bisnis Melesat”. Acara ini merupakan rangkaian lanjutan dari kunjungan Presiden Jokowi yang dilaksanakan pada bulan Januari lalu. Kegiatan yang merupakan hasil dari kolaborasi alumni dan almamater UNPAR ini dibungkus dalam bentuk talk show dengan mengundang Patrick Walujo, CEO Northstar, sebagai narasumber. Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika UNPAR dan para tamu undangan seperti Ketua Dikti Jawa Barat dan para pengurus yayasan.

Acara dibuka oleh kata sambutan dari Rektor UNPAR, Mangadar Situmorang. Dalam kata sambutannya, acara Leaders Talk ini diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengalaman serta membawa semangat untuk para mahasiswa yang ingin mulai berbisnis. Bapak Mangadar juga mengatakan dalam sambutannya bahwa kunci untuk mencapai kesuksesan yaitu ketekunan, inovasi, kreativitas, jejaring, dan berdampak.

Acara kemudian dilanjutkan dengan talk show bersama narasumber yaitu Patrick Walujo. Beliau merupakan pendiri perusahaan Northstar Group, sebuah firma pengelola dana pribadi yang berbasis di Singapura yang didedikasikan untuk berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Selain menjabat sebagai CEO Northstar, beliau juga pernah memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya Ernst & Young’s prestigious ‘Young Entrepreneur of the Year’ award pada tahun 2009. Acara talk show ini dibuka dengan beberapa pertanyaan untuk memancing jalannya diskusi. 

Pertanyaan pertama datang dari salah satu dosen manajemen UNPAR mengenai ketepatan cara mengajar dosen manajemen dalam mengarahkan mahasiswa. Investor Gojek ini dengan tegas menjawab bahwa untuk terjun ke dunia bisnis dan investasi, mahasiswa perlu mendapatkan exposure dan pelatihan untuk memulai bisnisnya. Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan masing-masing dan tidak semua orang memiliki ide bisnis dari awal. “Ide bisnis datang sendiri. Tidak perlu buru-buru untuk dipaksa datang,” tambah Patrick.

Dalam talk show ini, para peserta dan tamu undangan juga diajarkan cara yang tepat dan efektif untuk memulai bisnis dan investasinya. Cara yang dapat dilakukan adalah memilih mentor investasi yang tepat dan tahu kapan harus berhenti untuk berinvestasi tanpa harus memikirkan gengsi. Di samping itu, Patrick juga berbagi cerita mengenai pengalamannya. Dalam hal ini, Patrick menegaskan bahwa kegagalan adalah risiko dari berbisnis. “Jadi, yang namanya bisnis risikonya ya gagal, rugi, atau usahanya harus tutup. Bangkrutlah, istilahnya,” ujar Patrick. Beliau juga menambahkan bahwa kegagalan adalah suatu proses yang memang akan dilewati sehingga tidak perlu takut untuk gagal. 

Tidak hanya berbagi saran dan pengalaman, Patrick juga turut memberikan pandangan baru bagi yayasan UNPAR. Beliau mengatakan bahwa ada risk dan reward dalam berbisnis sehingga harus selektif dan tepat dalam memilih investment manager serta mentor untuk berinvestasi. “Pilihan investasi di Indonesia cenderung lebih sedikit daripada negara-negara lain, belum lagi ada investasi bodong, maka harus hati-hati dan pintar-pintar dalam mencari investasi, tentunya mentor juga penting untuk mengarahkan alur investasi,” ujarnya dalam menanggapi salah satu pertanyaan dari pengelola yayasan UNPAR.

Sebagai penutup, Patrick berpesan bahwa yang paling penting bagi seorang pebisnis bukanlah menempuh pendidikan bisnis, melainkan memiliki kegigihan, kecerdikan, dan integritas. Beliau juga berpesan kepada mahasiswa yang ingin memulai bisnis untuk tidak mudah menyerah. “Kalau mau jadi pengusaha sukses tapi belum ada kesempatannya, mimpi itu jangan dihilangkan,” tegasnya. (FS & TKG)