Honduras telah menyatakan secara resmi bahwa negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan. Pernyataan tersebut dilontarkan secara langsung oleh kementerian luar negeri Honduras, Eduardo Enrique Reina, bersamaan dengan pengakuannya terhadap prinsip satu pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok. Dilansir dari Reuters, pada Sabtu (25/3) lalu, Reina mengakui bahwa Republik Rakyat Tiongkok merupakan satu-satunya pemerintahan sah yang mewakili Tiongkok dan Taiwan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Tiongkok. Menanggapi pernyataan tersebut, Taiwan turut menegaskan pemutusan hubungan diplomatik dengan Honduras. Hal ini dilakukan oleh Taiwan demi menjaga kedaulatan dan martabat nasionalnya. Mengutip dari CNN, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan dalam konferensi pers bahwa Taiwan menghentikan hubungan diplomatik dan membatalkan seluruh rencana kerja sama bilateral dengan Honduras. Lebih lanjut, Wu juga meminta Honduras untuk menutup kedutaannya di Taipei.
Tidak lama setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, Honduras beralih membuka hubungan diplomatik baru dengan Tiongkok. Pembukaan hubungan diplomatik kedua negara ditandai melalui Komunike Bersama tentang Pembentukan Hubungan Diplomatik yang ditandatangani oleh menteri luar negeri Tiongkok dan Honduras. Kemudian, Tiongkok juga telah mengkonfirmasi kebenaran dari hubungan diplomatik negaranya dengan Honduras. Dilansir dari CNN, kementerian luar negeri Tiongkok, Qin Gang, mengatakan bahwa Tiongkok dan Honduras memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik di tingkat duta besar. Hubungan diplomatik tersebut akan berjalan secara efektif setelah penandatanganan Komunike Bersama tentang Pembentukan Hubungan Diplomatik.
Reaksi Taiwan terhadap Keputusan Honduras
Tsai Ing-wen, presiden Taiwan, merespon keputusan Honduras dalam mengakui prinsip satu Tiongkok melalui sebuah video pidato pada hari Minggu (26/3) lalu. Dilansir dari CNN, Tsai mengatakan dalam pidatonya bahwa keputusan Honduras sangat disesalkan. Akan tetapi, apa yang dilakukan oleh Honduras tidak akan memengaruhi semangat rakyat Taiwan untuk menjadi bagian dari komunitas global dan mendapatkan kebebasan serta demokrasi. Selain itu, Tsai juga menegaskan bahwa hubungan antara Taiwan dan Tiongkok tidak akan berubah, mereka akan tetap berada pada situasi tidak tunduk satu sama lain. Sejalan dengan Tsai yang menyesali keputusan Honduras, Wu turut mengungkapkan kekecewaan dan kritiknya terhadap Presiden Honduras, Xiomara Castro. Dikutip dari Reuters, Wu mengatakan bahwa pemerintahan Castro selalu memiliki ilusi tentang Tiongkok dan tidak terlepas dari janji-janji Tiongkok. Selama 40 tahun terakhir, Tiongkok berusaha untuk mengisolasi demokrasi Taiwan dengan memotong sekutu diplomatik Taiwan dan memberikannya tawaran dukungan ekonomi.
Dampak Hilangnya Sekutu Diplomatik Resmi Taiwan
Dari tahun ke tahun, sekutu diplomatik resmi Taiwan semakin berkurang. Pada tahun 1971, Taiwan memiliki 56 sekutu diplomatik. Namun, angka tersebut terus menyusut hingga mencapai 22 sekutu diplomatik pada tahun 2016. Kemudian, hanya tersisa 14 sekutu diplomatik hingga sebelum Sabtu (25/3) lalu, yaitu ketika Honduras memutus hubungan diplomatiknya.
Berbagai ahli berusaha untuk menganalisis pengaruh kehilangan sekutu diplomatik tersebut bagi Taiwan. Beberapa ahli mengatakan bahwa meski Taiwan kehilangan sekutu, pengaruhnya dalam global akan tetap tumbuh. Bahkan jika pada akhirnya Taiwan tidak memiliki sekutu diplomatik, hal tersebut tidak akan mengubah banyak hal seperti yang dikatakan oleh Lev Nachman, seorang asisten profesor bidang politik di Universitas Nasional Chengchi, kepada CNN. Kemudian, para ahli menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai bukti dari argumennya. Dilansir dari CNN, meski AS menarik hubungan diplomatiknya dengan Taiwan pada tahun 1979, para ahli berpendapat bahwa AS akan tetap menjadi penjamin keamanan terbesar Taiwan dalam menghadapi kemungkinan invasi dari Tiongkok. Selain itu, Taiwan merupakan penyedia chip semikonduktor terbesar di dunia yang menjadikannya sebagai mitra dagang penting bagi banyak negara Barat.