Setelah tiga tahun berlalu, Warta Himahi (WH) kembali mengadakan Media Visit pada Rabu (5/11) bertema Media Transparency: Learning Behind The Curtain dengan mendatangi kantor dua media ternama, yakni Harian Kompas dan Vidio. Kantor Harian Kompas atau Menara Kompas menjadi destinasi pertama yang dituju. Di Menara Kompas, acara dibuka oleh MC Jihaan dan dilanjutkan kata sambutan dari Pemimpin Redaksi WH, Reiner Valerio. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh perwakilan Harian Kompas, yakni B. Josie Susilo dan FX Laksana Agung dari Desk Internasional, serta Susie Berindra dan M. Hilmi Faiq dari Desk Budaya.
Bapak Faiq dan Josie menekankan peran media dalam mengkurasi kejadian yang dinilai relevan untuk dipublikasikan bagi masyarakat. Harian Kompas memiliki indikator tersendiri untuk menilai relevansi suatu berita, yaitu urgensi kejadian dan ketertarikan masyarakat. Selain indikator tersebut, Harian Kompas juga mengedepankan berita yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan slogannya yang berbunyi “mengingatkan yang kaya, menghibur yang papa”. Tak hanya itu, di akhir pemaparan materinya, Bapak Josie menekankan tanggung jawab seorang wartawan, yaitu mempertahankan integritas dalam bekerja. Kemudian, acara dilanjutkan dengan company tour. Dalam sesi ini, partisipan Media Visit diberi kesempatan berkeliling untuk melihat lingkungan kerja Kompas.
Selesainya acara di kantor Harian Kompas, partisipan berangkat menuju kantor Vidio di gedung perkantoran Senayan City. Sesampainya di lokasi, acara kali ini dimulai dengan kata sambutan dari Wakil Ketua Pemimpin Redaksi WH, Ainsha Nurashanti, dan disambung dengan pemaparan materi dari Vice President Content Operations & Editor in Chief Merdeka.com, Daro Jatoen. Bapak Jatoen memaparkan sistematika menulis yang efektif dengan memperkenalkan istilah Analogi Membuat Patung. Analogi tersebut mengilustrasikan proses menulis seperti membuat patung. Proses tersebut dimulai dari gambaran besar yang kemudian disunting dengan menambahkan informasi—pahatan—yang semakin mendetail.
Bapak Jatoen juga menjelaskan pentingnya menyajikan berita yang menarik untuk menghadapi traffic dalam media jurnalisme modern. Menurutnya, wartawan zaman sekarang harus adaptif dan fleksibel untuk menyajikan berita dalam berbagai bentuk agar bisa membuat informasi menjadi viral untuk mempertahankan relevansi jurnalisme dalam masyarakat. Adapun viralitas berita menjadi esensial karena menunjukan ketertarikan masyarakat dalam memperoleh informasi. Usai sesi pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan company tour kantor Vidio. Partisipan berkeliling untuk melihat untuk melihat lingkungan kerja Vidio yang berada di lantai 12 untuk karyawan kreatif dan lantai 14 untuk karyawan operasional.
Kemudian, partisipan diajak berdiskusi dengan salah satu tim perwakilan Vidio. Dalam diskusi ini, Kak Randi, selaku perwakilan Vidio, mengemukakan bahwa platform over-the-top (OTT) ini menjaga value media dalam membangun work-life harmony. Artinya, Vidio menciptakan lingkungan kerja yang nyaman agar solidaritas terbentuk dalam tim sehingga dapat bekerja maksimal. Kak Randi mengucapkan, “Salah satu value kita adalah work-life harmony, jadi, kita punya employee club, psikolog dan career coach yang disediakan untuk para pekerja di Vidio.” Sesi diskusi tersebut menutup kegiatan WH Media Visit 2023. Seluruh partisipan diarahkan untuk kembali ke bus dan melakukan perjalanan pulang.
Kemudian, dua partisipan memberikan kesannya mengenai pengalaman mereka dalam mengikuti kegiatan ini. Aryo (HI UNPAR 2021) mengatakan bahwa kegiatan Media Visit adalah kegiatan yang menarik, terutama bagi orang-orang yang tertarik untuk mengetahui cara kerja media di balik layar. Mendukung hal tersebut, Alysa Reyhan (HI UNPAR 2020) merasa mendapatkan banyak ilmu mengenai jurnalisme karena kegiatan yang bermanfaat ini serta mengusulkan media Narasi sebagai mitra Media Visit yang selanjutnya.