Pemilu Republik Demokratik Kongo 2023 Dipenuhi dengan Kekacauan

Pada Selasa (5/12) lalu, Al Jazeera melaporkan hampir tujuh juta warga Republik Demokratik Kongo (RDK) mencari suaka akibat peningkatan jumlah kekerasan terhadap masyarakat sejak bulan Oktober lalu. Sekelompok masyarakat di RDK melakukan aksi kekerasan sebagai bentuk penolakan pencalonan kembali Presiden Felix Tshisekedi pada Pemilihan Umum (Pemilu) RDK tahun 2023. Dilansir dari Reuters, terdapat 23 kandidat oposisi untuk menantang pencalonan Tshisekedi dalam pemilu sebagai upaya untuk menggagalkan pencalonan tersebut. Mengutip dari laporan bulanan Council on Foreign Relations (CFR),  terdapat prediksi bahwa pemilu RDK tahun 2023 ini akan menjadi salah satu pemilu yang kacau dan penuh potensi konflik.

Siapa Felix Tshisekedi?

Felix Tshisekedi ialah Presiden DRC dengan masa jabat tahun 2019 hingga 2024. Beliau merupakan keturunan langsung dari mantan Perdana Menteri RDK, yakni almarhum Etienne Tshisekedi. Pada bulan Oktober kemarin, Presiden Tshisekedi secara resmi mengajukan status pencalonan sebagai Presiden RDK untuk periode keduanya. Dilansir dari Africa News, Christian Moleka, seorang analis politik RDK, memprediksi bahwa Tshisekedi memiliki posisi yang baik untuk kembali memenangkan Pemilu kali ini.

Mengapa Pencalonan Presiden Felix Tshisekedi Memicu Konflik?

Masa kepresidenan Tshisekedi sejak tahun 2019 dipenuhi dengan berbagai permasalahan dan konflik nasional yang tidak kunjung terselesaikan. Dilansir dari Reuters, kepemimpinan Tshisekedi mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan di RDK yang signifikan akibat isu kesehatan yang belum kunjung selesai dan sedikitnya bantuan yang diberikan kepada masyarakat pada pemulihan pasca pandemi COVID-19 lalu. Pada tahun 2022, World Bank melaporkan bahwa 62% warga negara Kongo hidup di bawah garis kemiskinan akibat permasalahan ini. Selain itu, terdapat serangkaian penyerangan brutal terhadap masyarakat sipil dari kelompok-kelompok oposisi Tshisekedi sejak awal bulan Oktober lalu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga negara RDK yang menolak Tshisekedi untuk naik menjadi calon Presiden RDK.

Bagaimana Kondisi Pemberontakan Saat Ini?

Dilansir dari Al Jazeera, berbagai kelompok pemberontakan di RDK melakukan demonstrasi besar-besaran di Kinshasa, Ibukota Republik Demokratik Kongo. Selain itu, terdapat berbagai aksi penyerangan dan kekerasan terhadap masyarakat di berbagai kota, seperti Masisi dan Rutshuru. Berbagai upaya ini dilaksanakan untuk menyampaikan pandangan tidak setuju masyarakat terhadap pencalonan kembali Tshisekedi sebagai Presiden.

Tokoh-tokoh masyarakat, seperti Moise Katumbi—seorang pengusaha filantropi RDK, Denis Mukwege—dokter kesehatan perempuan dan pemenang hadiah Nobel tahun 2018, serta Marie-Josée Ifoku—mantan gubernur Provinsi Tshuapa, berupaya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden RDK. Meskipun demikian, Tshisekedi masih memiliki dukungan terbesar di jajaran parlemen yang sedang menjabat. Oleh sebab itu, prediksi dari CFR menyatakan bahwa Tshisekedi akan memenangkan pemilu tahun ini.