“Saat body-checking, finalis N disuruh melepas semua busana yang dikenakannya,” ujar kuasa hukum finalis N, Mellisa Anggraini, dilansir dari Kompas, saat memberikan keterangan di Polda Metro Jaya pada Senin (7/8).
Ajang Miss Universe Indonesia (MUID) 2023, diduga telah melakukan kasus pelecehan seksual. Pada Rabu (9/8), Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan serta menerima laporan dari Mellisa, saksi dari pelapor kasus dugaan pelecehan seksual ini.
Kronologi Terjadinya Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Para Finalis MUID 2023
Berdasarkan keterangan Mellisa yang dikutip dari BBC, sebanyak 30 finalis MUID 2023 melakukan body-checking pada Selasa (1/8). Namun, proses body-check tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya, yaitu dilakukan di ruangan tertutup dan tetap diizinkan untuk menggunakan pakaian dalam. Nyatanya, proses body-checking ini dilakukan di sebuah ballroom hotel yang hanya disekat menggunakan kayu seadanya dan memiliki CCTV di setiap ujung ruangan. Dikutip dari BBC, dalam jumpa pers pada Senin (7/8), finalis R memberikan keterangan bahwa tempat tersebut bukanlah tempat yang layak untuk berganti baju. Pihaknya juga menambahkan bahwa kegiatan body-check tidak tertera pada rundown acara.
Selanjutnya, para finalis diminta untuk melucuti pakaiannya oleh Chief Operation Officer (COO), PT Capella Swastika Karya, perusahaan yang memegang lisensi MUID. Dalam keadaan telanjang, COO bersama dengan lima rekan lainnya yang beberapa berjenis kelamin laki-laki, melakukan body-check serta memotret para korban dengan menggunakan smartphone. Para finalis juga diminta untuk mengangkat salah satu kaki agar pihak panitia dapat ‘mengecek’ bagian tubuh privat mereka. Dilansir dari BBC, setelah perintah itu dituturkan, beberapa finalis mengaku mengalami pergolakan batin. Kemudian, mengutip dari Tempo, sang COO menanggapi respon dari para finalis dengan mengatakan, “Loh, kamu jangan malu, harus percaya diri, embrace yourself! Nanti kalau di luar negeri akan lebih parah.” Dengan tekanan besar, para korban terpaksa melucuti pakaiannya sambil diiringi perasaan risih dan malu.
Respon Miss Universe Organization terhadap Dugaan Kasus Pelecehan Seksual atas Finalis MUID 2023
Pada Sabtu (12/8) malam, Miss Universe Organization (MUO) memutuskan untuk mencabut kontrak dengan PT Capella Swastika Karya, yang dipimpin oleh Poppy Capella. Ajang MUID 2023 dibawah naungan PT Capella dianggap tidak memenuhi standar etika dan ekspektasi dari organisasi Miss Universe, yang telah diuraikan dengan jelas pada buku pedoman serta kode etik MUO. Dikutip dari laman resmi MUO, mereka menegaskan kembali bahwa tidak ada peraturan mengenai ukuran tinggi badan, berat badan, ataupun dimensi tubuh khusus untuk dapat mengikuti ajang Miss Universe. Dalam laman tersebut MUO menuliskan bahwa menyediakan tempat yang aman bagi perempuan merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, ajang MUID 2023 dianggap sangat bertentangan dengan visi dan misi yang mereka perjuangkan sebagai sebuah organisasi.
Pembelaan dan Klarifikasi dari Pihak MUID
Melihat tindakan yang diambil oleh MUO, Poppy Capella merasa tidak terima karena seakan-akan disudutkan oleh pihak pelapor. Capella menolak dugaan tersebut dengan mengunggah argumen pada laman Instagram @missuniverse_id. Dalam unggahan tersebut, Capella menuliskan bahwa dirinya tidak terlibat dan tidak pernah mengetahui, menyuruh, ataupun mengizinkan siapapun yang berpartisipasi dalam proses penyelenggaraan MUID 2023 untuk melakukan pelecehan seksual melalui body-checking. Namun di sisi lain, dalam interviewnya dengan BBC News Indonesia, Mellisa menyatakan bahwa pihak penyelenggara mengetahui dan mengakui adanya body-check.
Kelanjutan Kasus hingga Senin (14/8)
Sampai saat ini, Polda Metro Jaya masih melakukan serangkaian proses pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terlibat. Dilansir dari CNN, menurut Capella, terdapat beberapa oknum yang sengaja melakukan tindakan ini dengan tujuan untuk mengambil alih MUID dari tangannya. Dikutip dari BBC, Capella menyampaikan bahwa dirinya siap mengambil langkah hukum dengan bukti-bukti serta informasi yang ia miliki.