Setelah meredanya virus COVID-19 yang merebak di seluruh dunia, kini wabah yang menyerang paru-paru lainnya kembali terjadi di Tiongkok. Dilansir dari CNN, pada bulan Oktober lalu, Tiongkok telah mencatat terjadinya peningkatan terhadap penyakit yang terlihat mirip dengan influenza. Peningkatan ini terutama terjadi di Tiongkok bagian utara. World Health Organization (WHO) turut membuka suara terkait peningkatan penyakit ini. Pada Rabu (22/11) lalu, melalui publikasi di ProMed, badan kesehatan dunia tersebut menyatakan bahwa mereka mendeteksi sinyal undiagnosed pneumonia atau pneumonia yang tidak dikenali pada anak-anak. Secara singkat, penyakit pneumonia merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami peradangan pada paru-parunya.
Namun, pihak berwenang Tiongkok menyangkal pernyataan yang diberikan oleh WHO. Mengutip dari CNN, penyangkalan tersebut disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok kepada wartawan. Ia mengatakan bahwa lonjakan penyakit ini disebabkan oleh penghapusan pembatasan COVID-19 dan peredaran patogen yang sudah dikenal, seperti influenza dan infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak. Lebih lanjut, Wakil Direktur dan Kepala Ahli Epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, Wang Quan Yi mengatakan kepada AFP News bahwa peningkatan penyebaran pneumonia ini juga disebabkan oleh kondisi yang mulai memasuki musim penyakit penularan pernapasan yang tinggi. Akibat maraknya infeksi pneumonia tersebut, Global Times melaporkan setidaknya 9.378 pasien terus berdatangan setiap hari ke Rumah Sakit Anak Beijing. Angka ini tercatat telah memenuhi kapasitas rumah sakit selama dua bulan terakhir.
Dengan banyaknya jumlah korban pneumonia ini, dilansir dari CNN, WHO secara resmi meminta kepada Tiongkok untuk memberikan rincian informasi terkait penyakit ini serta laporan kelompok pneumonia pada anak-anak. Selain itu, WHO mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksin, menjaga kebersihan, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, dan tetap diam di rumah saat sedang sakit. WHO juga kembali mengeluarkan imbauan untuk menggunakan masker ketika diperlukan. Hal-hal ini guna mencegah penyebaran pneumonia yang lebih luas lagi.
Indonesia Keluarkan Surat Edaran Waspada Pneumonia
Indonesia turut merespon wabah pneumonia di Tiongkok. Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) memperketat pintu-pintu kedatangan Warga Negara Asing (WNA). Pintu-pintu kedatangan tersebut meliputi bandara dan pelabuhan. Dilansir dari CNN, hal ini telah secara resmi dituliskan dalam Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Dalam surat edaran ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diminta untuk lebih mengawasi orang, barang bawaan, serta alat angkut dari negara-negara asing, terutama yang terjangkit wabah pneumonia. Kemudian, KKP dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan juga diminta untuk terus memantau peningkatan kasus pneumonia.
Penyebaran ke Belanda
Setelah Tiongkok, Belanda menjadi negara kedua yang melaporkan adanya kasus peningkatan infeksi pneumonia. Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) mencatat rekor wabah pneumonia terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Dilansir dari CNN, rekor tersebut dipecahkan dengan pencatatan 80 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 14 yang menderita pneumonia. Namun, pemerintah Belanda masih belum dapat memberikan penjelasan terkait penyebab peningkatan wabah ini.
Menurut KawanWH, akankah wabah ini menyebar ke seluruh dunia seperti virus COVID-19 kemarin?