KawanWH, musik tentunya selalu berhasil menjadi teman setia dalam keseharian kita semua. Bagaimana tidak? Segala perasaan yang dialami bisa diwakilkan dengan genre musik tertentu yang sesuai. Hal ini juga diungkapkan oleh Harry Styles, penyanyi asal Inggris, melalui kutipan terkenalnya “there’s a song for every emotion”. Salah satu faktor pendorongnya adalah genre musik yang sangat beragam. Akan tetapi, KawanWH sadar gak sih kalau keberagaman genre juga menandakan cepatnya pergantian tren musik, lho. Kok bisa gitu ya? Yuk, kita simak penjelasannya!
Music trends from year to year
Jika memperhatikan lingkungan sekitar, sangat mudah bagi kita untuk memahami perubahan tren musik. Contohnya adalah orang tua yang pastinya telah merasakan tren musik berbeda. Ketika menanyakan tren musik di tahun-tahun sebelumnya, mungkin pada tahun 1980 hingga 1990 mereka akan menjawab genre disko dan rock yang sedang berada di puncaknya saat mereka masih muda. Tidak hanya itu, pada tahun 1990-an genre pop juga sedang naik daun dengan tren boy band seperti New Kids on the Block dan Backstreet Boys.
Terlepas dari itu, kita sendiri juga bisa menyaksikan perubahan tren musik secara langsung. Pada tahun 2010-an, kita sempat merasakan genre EDM yang mendominasi industri musik dengan penyanyi seperti Alan Walker, The Chainsmokers, hingga Yellow Claw. Pada saat ini, tanpa bisa dipungkiri, K-pop menjadi musik yang hampir semua orang dengar. Bahkan, orang-orang yang sebelumnya tidak menyukai K-pop pun ikut mendengarkan lagu-lagu dari New Jeans, BTS, hingga Blackpink.
The rising of social media and music platform
KawanWH tau gak sih kalau cepatnya perubahan tren musik sangat dipengaruhi oleh media sosial ataupun platform musik, lho! Gimana nggak, pada zaman sekarang, suatu hal yang sedang tren akan cepat diketahui karena tersebar melalui jejak digital. Begitu pula musik, di mana media sosial seperti TikTok dan Instagram turut mendukung pesatnya popularitas musik dengan menyuguhkan konten-konten viral. Hal ini menjadikan siapa pun yang menontonnya akan ikut teringat dengan musik yang mengiringi konten tersebut karena seringkali muncul. Tidak hanya itu, platform-platform seperti Spotify, Youtube Music, atau Apple Music juga memudahkan semua orang dalam mengakses beragam musik dan menyediakan rekomendasi lagu yang sedang populer.
The short-term popularity. It affects everyone
Namun, tren musik yang populer dengan cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini karena karakteristik musik bersifat dinamis sehingga seringkali menyesuaikan dengan preferensi orang-orang. Dengan demikian, tren musik akan selalu berganti karena orang-orang cenderung cepat beralih terhadap musik yang lebih menarik perhatiannya.
Lalu, apa sih pengaruhnya bagi kita? Melihat tren musik yang memiliki jangka waktu pendek, bagi para penyanyi, mereka akan terus berupaya untuk aktif demi mempertahankan momentum. Tidak jarang juga mereka menggunakan akun media sosial untuk berpromosi, seperti membuat challenge menggunakan lagunya yang saat ini menjadi tren di kalangan penyanyi K-pop. Kemudian, bagi para pendengar, terkadang mengikuti apa yang sedang tren bisa membuat kita kurang menggali makna suatu lagu karena hanya memiliki intensi untuk tidak ketinggalan dari yang lain.
Akan tetapi, sisi baiknya adalah perubahan tren musik ini bisa menjadi awal baru bagi para penyanyi karena ada kesempatan untuk menjadi tren di suatu periode tertentu. Sedangkan bagi para pendengar, perubahan tren musik bisa dianggap sebagai awal baru untuk coba mendengarkan genre yang mungkin belum pernah didengarkan sebelumnya. So, gimana pendapat KawanWH tentang cepatnya perubahan tren musik ini?