“Aku udah kasih kamu kalung berlian, loh. Kenapa masih ngambek, sih?”
“Aku nggak butuh kalung berlian. Aku maunya habisin waktu dengan makan di warteg berdua sama kamu.”
Apakah KawanWH merasa familier dengan situasi tersebut? Apakah kamu sering berselisih paham dengan orang tua, teman, bahkan pacar karena kurang memahami keinginan satu sama lain? Mungkin saja kalian berbicara dalam “bahasa” yang berbeda untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Seperti Indonesia yang memiliki beragam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, mengutarakan perasaan juga dapat dilakukan dalam bahasa yang berbeda-beda.
A Language Is the Absence of Words
Istilah “love language” atau “bahasa cinta” pertama kali dipopulerkan oleh Gary Chapman dalam bukunya yang berjudul The Five Languages of Love (1995). Dalam buku tersebut, Chapman mengemukakan lima bahasa cinta: words of affirmation, quality time, physical touch, acts of service, dan gift-giving. Menurutnya, cara seseorang mengungkapkan rasa cinta juga merupakan cara mereka menerima kasih sayang yang paling reseptif. Kelima bahasa cinta ini menumbuhkan ekspektasi yang berbeda dalam mengekspresikan cinta.
Sebagai contoh, mungkin KawanWH akan merasa disayang jika dihujani dengan kalimat penyemangat dan ungkapan rasa sayang secara verbal. Bahasa cinta tersebut dinamakan words of affirmation yang berarti, “To love me is to talk to me.” Jika KawanWH lebih suka melakukan suatu aktivitas ringan seperti memasak bersama, kelihatannya bahasa cinta yang dominan adalah quality time, “To love me is to spend time with me.” Bahasa cinta lainnya adalah, “To love me is to touch me,” Kawan WH mungkin mengungkapkan kasih sayang melalui physical touch. Mungkin juga KawanWH lebih merasa diapresiasi ketika dibantu mengerjakan hal-hal kecil? Nah, bisa saja bahasa cinta kamu adalah, seperti kata Chapman, “To love me is to do things for me,” yaitu acts of service. Lalu, jika KawanWH merasa lebih suka memberi atau menerima hadiah, nampaknya bahasa cinta yang KawanWH miliki adalah gift-giving: “To love me is to give me things.”
Nah, sekarang Siti penasaran, nih. Bagaimana KawanWH merayakan Hari Kasih Sayang kemarin? Apakah dengan memeluk anggota keluarga? Atau mungkin dengan memberi cokelat berbentuk hati kepada pasangan? Di masa kini, selebrasi Hari Kasih Sayang dapat dilakukan menggunakan berbagai cara dan media yang ramah di kantong, loh!
The 21st Century Valentine’s Day
Hari Kasih Sayang adalah puncak dari semua hari yang didedikasikan untuk merayakan cinta. Setelah dekorasi Natal dan Tahun Baru disingkirkan, toko-toko langsung memenuhi rak mereka dengan pernak-pernik yang identik dengan Hari Kasih Sayang, seperti cokelat, permen, dan boneka beruang raksasa. Pemilik dan karyawan toko kartu, bunga, dan perhiasan bersiap-siap untuk melayani berbagai permintaan dari pembeli yang mencari hadiah. Tidak dapat dipungkiri, fenomena tahunan ini menjadi bukti bahwa Hari Kasih Sayang telah digunakan untuk tujuan komersial. Banyak perusahaan yang melihat peluang untuk memperoleh keuntungan yang besar dengan mengasosiasikan romansa dan bahasa cinta gift-giving.
Akibatnya? Shopping for love and all its stresses. Sebagian orang menganggap tanggal 14 Februari merupakan hari yang romantis, sedangkan beberapa orang lain memandangnya sebagai hari penuh tekanan yang mana mereka harus memberikan bentuk fisik dari kasih sayang mereka.
Mungkin KawanWH pernah kesulitan dalam menemukan hadiah Hari Valentine yang tepat dan terus memutar otak demi menjawab apa penjelasan dari simbolisme sekotak cokelat, atau bahkan berapa banyak mawar yang cukup untuk mengungkapkan cinta kasih.
There Is More to Love than Meets the Eye
Jika gift-giving memang bahasa cintamu, tentu tidak ada masalah dengan memberikan orang yang kamu sayang sebuah cincin intan seratus delapan puluh karat dengan kartu ucapan bertuliskan “I love you.” Namun, semoga KawanWH tidak merasa memiliki kewajiban untuk melakukannya, ya! Tanda sayang tidak hanya terbatas pada hadiah-hadiah yang menguras dompet. Apabila orang yang dikasihi memiliki bahasa cinta acts of service, KawanWH bisa mencoba memasak makanan yang disukainya. Gestur kecil seperti pelukan hangat akan terasa lebih bermakna bagi mereka yang berbahasa cinta physical touch.
Siti harap Hari Kasih Sayang kemarin menyenangkan bagi KawanWH. Jangan lupa bahwa cinta tidak hanya diberikan kepada pasangan, tetapi juga kepada keluarga, kerabat, dan, yang terpenting, diri sendiri.